AI Bantu Deteksi Dini Depresi Tersembunyi lewat Gerakan Wajah

Kesehatan / 18-Sep-2025




AI (artificial intelligence atau kecerdasan buatan) bisa membantu mendeteksi gejala depresi tersembunyi lewat ekspresi wajah, berdasarkan penelitian terbaru dari Jepang.

"Seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terkait kesehatan mental, saya ingin meneliti bagaimana petunjuk non-verbal yang halus, seperti ekspresi wajah, membentuk kesan sosial dan mencerminkan kesehatan mental menggunakan analisis wajah berbasis AI," kata peneliti sekaligus Associate Professor Fakultas Ilmu Humaniora di Universitas Waseda, Eriko Sugimori, dilansir dari situs web Universitas Waseda, Rabu (17/9/2025).

Sugimori dan timnya kemudian menggunakan teknologi AI bernama OpenFace 2.0 untuk melakukan analisis ekspresi wajah mahasiswa Jepang. Dalam penelitian ini, 64 mahasiswa diminta merekam video perkenalan singkat. Kemudian, 63 mahasiswa lain menilai seberapa ekspresif, ramah, alami, atau menyenangkan orang dalam video tersebut. Hasilnya, mahasiswa yang melaporkan gejala depresi ringan dinilai kurang ramah, kurang ekspresif, dan kurang menyenangkan. Namun, menariknya, mereka tidak dianggap kaku, palsu, atau gugup.

AI menemukan pola gerakan otot wajah yang sangat halus, terutama di area mata dan mulut. Beberapa di antaranya gerakan alis bagian dalam, kelopak mata atas, peregangan bibir, dan gerakan membuka mulut yang kerap dilakukan oleh peserta dengan StD.

Tidak hanya itu, gerakan-gerakan itu disebut berkaitan erat dengan skor depresi para peserta. Gerakan mikro tersebut dinilai terlalu halus untuk dikenali pengamat biasa. Namun, dengan bantuan AI, tanda-tanda tersebut bisa diidentifikasi. Inilah yang membuat teknologi ini potensial untuk digunakan dalam deteksi dini kesehatan mental.

pic source: alodokter.com


Program