lowongan kerja palsu yang kian marak di era digital

Berita / 20-Nov-2025




Di tengah ketatnya persaingan mencari pekerjaan, para pelamar kini dihadapkan pada tantangan baru: ghost job. Istilah ini merujuk pada lowongan pekerjaan yang tampak resmi dan menjanjikan, tetapi sebenarnya tidak benar-benar ada atau tidak sedang dibuka untuk perekrutan.

Fenomena ini semakin sering terjadi di berbagai sektor, terutama sejak 2024. Berdasarkan survei ResumeBuilder.com, sekitar 40 persen perusahaan mengakui pernah memasang lowongan tanpa niat untuk mengisinya.

ahkan, 30 persen di antaranya tetap membiarkan iklan tersebut aktif berbulan-bulan. Artinya, dari sepuluh iklan pekerjaan yang muncul di internet, empat di antaranya bisa jadi hanyalah tipuan belaka.

Menurut data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS), sejak awal 2024 jumlah lowongan kerja tercatat jauh lebih tinggi dibanding jumlah perekrutan nyata, selisihnya mencapai lebih dari 2,2 juta posisi per bulan. Kondisi ini menggambarkan tren signifikan yang dikenal sebagai ghost job economy.

Beberapa sektor yang paling sering menampilkan lowongan "hantu" antara lain pemerintahan, pendidikan, kesehatan, serta industri informasi dan keuangan.

Sementara industri seperti konstruksi dan perhotelan relatif lebih sehat karena kebanyakan lowongannya benar-benar diisi.

pic source: maucash.id


Program